A. PENGERTIAN TEKNIK MENGIKIR Mengikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda kerja hingga mencapai ukuran, kerataan, dan kehalusan tertentu dengan menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Dalam hal ini untuk mendapatkan hasil pengikiran yang presisi dan maksimal diperlukan pemahaman tentang jenis dan karakteristik kikir sebagai alat peraut/pengikis dan teknik-teknik mengikir yang baik. Selain itu pekerjaan mengikir juga diperlukan tenaga yang kuat dan harus telaten, ulet, dan teliti. Dengan demikian pekerjaan mengikir dapat dikatakan sebagai dasar keterampilan untuk pembentukan seseorang menjadi praktisi pemesinan yang profesional dan handal. Perlu diketahui bahwa kegiatan mengikir bukan hanya meratakan dan menghaluskan sebuah permukaan benda kerja hingga mencapai ukuran, kerataan, dan kehalusan tertentu, melainkan juga harus tercapai kesejajaran dan kesikuannya. Menentukan Bidang Dasar Yang dimaksud dengan bidang dasar adalah bidang yang dijadikan acuan untuk pengambilan ukuran, kesikuan, dan kesejajaran terhadap bidang lain. Suatu pekerjaan yang berbentuk balok, minimal harus mempunyai 3 bidang dasar, di mana bidang dasar tersebut diambil dari bidang yang berbatasan satu sama lain. Karena fungsinya sebagai acuan terhadap bidang yang lain, maka bidang dasar harus rata dan menyiku satu sama lain. Bidang dasar ditentukan secara berurutan, mulai dari bidang yang paling luas hingga yang paling kecil serta demikian pula dengan urutan pengerjaannya. Mengatur Ketinggian Ragum Ketinggian ragum harus diatur sesuai dengan kebutuhan pengerjaan. Untuk pengerjaan kasar, di mana tenaga pengerjaan diperlukan lebih besar, tinggi ragum diatur lebih rendah. Untuk pengerjaan presisi, ragum diatur lebih tinggi dan untuk pengerjaan yang umum, tinggi ragum diatur setinggi siku pada lengan. Dalam setiap proses industri, ada Standard Operational Procedure SOP. Begitu juga dengan proses pengikiran. Namun SOP tersebut tidak akan dibahas di sini, melainkan hanya teknik kerja umum pengikiran pekerjaanl ini tentunya. yang banyak dilakukan di departemant debburing dan biasa diberikan oleh instruktur leader kepada operator baru. Pengerjaan dasar sebelum melakukan pengikiran antara lain sebagai berikut Memilih dan Menyiapkan Tempat Kerja. Tinggi tempat haruslah disesuaikan dengan bentuk dari benda kerja yang akan dikerjakan dan ketinggian si pengikir yang melakukan pengikiran. Melemaskan Sendi-sendi Tangan Posisi kerja memperlihatkan bagaimana kecakapan seseorang bekerja. Selama mengikir, badan berdiri di sebelah kiri benda kerja atau material dengan posisi kaki tetap pada tempatnya. Jarak antar kaki deisesuaikan dengan panjang antara poros tanggem dan kaki kira-kira membentuk sudut 300, sedangkan untuk kaki kanan membentuk sudut kurang lebih 75. Melakukan Gerakan Utama/dasar Sebanyak Mungkin Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya condong kedepan selama pengikiran berlangsung. Sementara posisi kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran berlangsung. Sedangkan arah pandangan mata selalu terpusat diarahkan melihat pada benda kerja yang akan dikerjakan atau dikikir. Penjepitan Benda Kerja Menggunakan Ragum/Catok Ragum atau catok adalah suatu peralatan yang dipakai untuk menjepit benda kerja pada saat proses pengikiran selain itu ragum atau catok bias juga digunakan untuk, menggergaji, memahat, dll. Dalam pengerjaannya, biasanya digunakan ragum sejajar. Spesifikasi Ragum Pada umumnya ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja tuang. Yang terpenting dalam pengikiran adalah pemasangan ragum harus kuat. Banyak sekali jenis ragum yang digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan tangan. Di ATMI asosiasi tekhnik mesin Indonesia, ragum yang digunakan dalam praktek pengikiran tingkat satu adalah ragum sejajar, dimana rahang yang bergerak movable jaw digerakkan oleh poros berulir dan bergerak kebelakang. Rahang jaw atau mulut dapat diganti dan dikeraskan hardened jaw Apabila ragum dipakai setiap hari, permukaan yang saling bergesekan dan berulir harus sering dibersihkan dan diberi oli atau dilumasi. Penting jangan mengencangkan tangkai handle dengan pipa atau hammer. Pemegangan Kikir Pemegang kikir harus dipasang lurus dengan tangkai kikir dan haruslah kuat. Kikir yang dipakai harus bergagang atau bertangkai. jika ketentuan ini diabaikan akan mengakibatkan tangan menjadi rusak disebabkan karena tangkai kikir bergesekan lansung dengan telapak tangan. Pemegang kikir harus dibor terlebih dahulu sebelum dipasang ke tangkai kikir. Adapun diameter bor dan kedalamannya harus disesuaikanj dengan ukuran kikir. Sewaktu memasang, dapat dilakukan dengan jalan memanaskan terlebih dahulu tangkai kikir sampai merah suram, kemudian kikir dimasukkan pada handle kayu sehingga membentuk lubang yang pas. B. CARA MENGIKIR Posisi Kaki Selama mengikir, posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya. Kedua lutut harus dibentangkan, dan jarak antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih 75° untuk kaki kanan. Jarak antara kaki kiri dan kanan sebanding dengan panjang kikir yang digunakan. Sedangkan jarak antara siku dengan permukaan ragum lebih kurang 5 – 8 cm. Posisi badan cenderung agak miring ke depan dan mata konsentrasi menghadap pada benda kerja. Gambar 1. Posisi kaki dan cara memegang kikir Gerakan Badan dan Lutut Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung. Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam. Pandangan mata selalu tertuju pada benda kerja Gambar 2. Posisi Badan dan Kaki Memegang Kikir Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh. Ujung gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah. Ibu jari terletak di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang. Tempatkan telapak tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari-jari lainnya terletak di luar ujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama lain dan melipat ke bawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir. Jika bekerja dengan menggunakan kikir kecil, maka gagang kikir harus dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja. Gambar 3. Cara memgang kikir Dibawah ini adalah tabel pemegangan kikir untuk berbagai kebutuhan pengerjaan Tekanan Pada kikir Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja. Pada saat mulai mengikir, tekanan yang paling besar harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada tangan kanan. Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang dikikir, tekanan kedua tangan harus sama besar. Jika posisi kikir telah berada pada ujung langkah, tekanan tangan kiri harus diperingan dan tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal. Pada saat langkah ke belakang tidak ada penekanan sama sekali. Cara Pemasangan Ragum Ragum adalah alat untuk menjepit benda membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri berlawanan arahjarum jam sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan searah jarum jam. Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu, teknik pengaturan tinggi ragum yang sesuai dapat dilakukan dengan aturan tersendiri. Gambar 4. Ragum Tinggi ragum harus disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang menggunakan. Untuk pengikiran yang menggunakan tenaga yang besar, ragum harus di pasang lebih rendah. Untuk orang yang tinggi, biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata, sedangkan untuk orang yang pendek, tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu/jeruji di atas lantai. Untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu, teknik pengaturan tinggi ragum yang sesuai dapat dilakukan dengan aturan tersendiri. Gambar 5. Cara menjepit benda kerja C. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAK3 DALAM MENGIKIR Menurut Mangkunegara 2002, Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Dalam menerapkan K3 dalam bekerja ada 3 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu Pekerja Menggunakan pakaian kerja wearpack sebelum memulai praktek. Memakai masker Memakai sepatu. Jangan bersendau gurau pada saat praktek kerja bangku. Tidak berkeliaran saat praktek berlangsung. Ketika ingin mengambil alat, usahakan meminta izin kepada petugas alat. Memakai sarung sarung tangan agar kikir tidak licin. Bersihkan tempat kerja setiap selesai praktek. Alat dan benda kerja Jangan meletakkan kikir dengan cara ditumpuk. Jangan menjepit kikir . Setiap selesai mengikir alat beserta ragum dibersihkan. Sesekali ragum diberi pelumas. Ketika menempatkan alat-alat kerja usahakan sesuai dengan jenisnya. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya. Ketika Benda Kerja dijepit menggunakan ragum berilah lapisan / kain agar benda kerja tidak rusak. Jangan mengikir dengan penekanan yang tidak rata. Untuk menghaluskan benda kerja jangan di gerinda. Lingkungan/tempat kerja Membersihkan tempat kerja setiap selesai melakukan pengikiran Menjaga agar lingkungan tempat kerja tidak tercemar terutama pencemaran udara dari debu besi hasil penerjaan D. KESIMPULAN Mengikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda kerja hingga mencapai ukuran, kerataan, dan kehalusan tertentu dengan menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Cara memegang kikir Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan. Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang lain Sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau menggenggam. Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang olehibu jari dan jari-jari lainnya. Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja. Cara kerjanya Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan. Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan. Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30˚ untuk kaki kiri dan 75˚ untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.
A. Jenis-Jenis dan Bentuk KikirPeralatan utama dalam kegiatan mengikir adalah kikir. Dimuka telah dijelaskan bahwa kikir terbuat dari baja perkakas berkarbon tinggi. Bentuk kikir dapat dilihat seperti gambar memasang dan melepas gagang atau pegangan kikir harus dengan cara yang benar dan aman. Pertama-tama ukur panjang dan penampang tangkai kikir yang akan diberi gagang. Kemudian siapkan gagang kikir dengan memberi lubang awal dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran tangkai kikir. Perhatikan gambar berikut!Membuat lubang pada gagang kikirMasukkan tangkai kikir pada lubang tersebut dan beri pukulan ringan, dan terakhir pukulkan gagang kikir pada landasan yang gagang kikir harus kuat dan lurus terhadap tangkai/puting kikir. Untuk melepas gagang kikir gunakan ragum dengan cara membuka ragum secukupnya asal bilah kikir dapat dan melepas Gagang KikirMenggunakan kikir haruslah sesuai dengan bentuknya seperti yang dicontohkan dalam gambar berikut Kikir DatarKikir ini berbeentuk kota dan pipih, biasanya digunakan meratakan pada benda kerja agar bisa menjadi datar, pada bena yang sejajar tegak Datar2. Kikir Bujur SangkarKikir ini berbentuk segi empat, yang digunakan untuk membuat rata/menyikukan antar bidang satu dengan bidang yang Bujur Sangkar3. Kikir SegitigaBentuk kikir segitiga, namun pada bentuk segitanya mengecil, berfungsi untuk meratakan, menghaluskan bidang yang berbentuk sudut 60 derajat atau lebih Segitiga4. Kikir BulatKiki bulat yang menghaluskan permukaan, membuat bentuk diameter suatu lubang yang Bulat5. Kikir Setengah BulatKiki bulat yang menghaluskan permukaan, membuat bentuk diameter suatu lubang yang Setengah BulatB. Gigi KikirGigi kikir dibentuk melalui pemahatan pada bilah pengikiran kelompok logam ferro umumnya menggunakan kikir dengan pahatan/guratan ganda. Pahatan yang pertama adalah pahatan dalam, bersudut 70q terhadap garis tengah kikir dan yang kedua adalah pahatan dangkal, menyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45q terhadap garis tengah KikirC. Posisi kakiSelama kegiatan mengikir peserta harus selalu berdiri disebelah kiri ragum dengan posisi kaki sedemikian rupa dan tetap pada tempatnya, jarak antara kaki kanan dan kiri menyesuaikan dengan panjang kikir yang sedang digunakan. Jika dilihat dari atas, maka posisi telapak kaki kiri terhadap poros ragum sebesar ± 30q dan kaki kanan sebesar ± 75q. Perhatikan gambar berikut!Posisi Kaki Saat MengikirSetelah posisi kaki benar, bagaimana gerakan dalam mengikir. Gerakan mengikir yang benar adalah gerakan kedua tangan yang diikuti oleh ayunan badan supaya gerakan kedepan mendapatkan tekanan yang memadai. Gerakan harus maksimal sepanjang kikir dan jumlah gerakan kedepan pemotongan kurang lebih 40 – 50 gerakan per MengikirD. Pemegangan KikirSecara normal tangan kanan memegang gagang kikir dengan mantap dan memberikan tekanan pada ujung gagang kikir dengan bagian tengah telapak jari terletak di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang. Sedangkan tangan kiri diletakkan pada ujung kikir dengan cara meletakkan telapak tangan dan ibu jari diatas ujung kikir, sedangkan jari-jari yang lain merapat dilipat kebawah tanpa memegang ujung KikirE. Arah pengikiranPengikiran dapat dilakukan dalam berbagai arah, yaitu pengikiran menyilang, memanjang, dan menyilang yaitu dilakukan dalam dua arah pengikiran, arah pertama posisi kikir 45q terhadap benda kerja dan arah kedua posisi kikir 90q terhadap arah kikir yang memanjang jika arah pengikiran sejajar dengan panjang benda melintang jika arah pengikiran melintang terhadap panjang benda PengikiranF. Pemeriksaan Kerataan, Kesikuan, dan KesejajaranMemeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat menggunakan mistar baja atau mal kerataan straight gauge dengan cara merapatkan sisi mistar/mal pada permukaan benda kerja dari berbagai arah digonal, membujur, dan melintang. Indikator kerataan yaitu jika diantara mistar/mal dan permukaan benda kerja tidak ada celah cahaya yang KerataanMemeriksa kesikuan antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling berpotongan 90q dapat menggunakan siku-siku yaitu dengan cara merapatkan siku-siku pada dua bidang permukaan yang diperiksa. Indikator kisikuan jika sepanjang sisi siku-siku rapat pada permukaan benda kerja dan tanpa celah KesikuanMemeriksa kesejajaran dua permukaan bidang benda kerja yang saling berseberangan dapat menggunakan jangka sorong atau jangka bengkok, yaitu dengan cara merapatkan kedua rahang jangka sorong pada permukaan yang diperiksa. Indikator kesejajarannya jika kedua rahang jangka sorong rapat pada permukaan benda kerja tanpa celah KesejajaranG. Penting SOP Teknik Mengikir atau Menggunakan KikirDalam setiap proses industri, ada Standard Operational Procedure SOP. Begitu juga dengan proses pengikiran. Namun SOP tersebut tidak akan dibahas di sini, melainkan hanya teknik kerja umum pengikiran pekerjaanl ini tentunya. yang banyak dilakukan di departemant debburing dan biasa diberikan oleh instruktur leader kepada operator baru. Pengerjaan dasar sebelum melakukan pengikiran antara lain sebagai berikuta. Memilih dan Menyiapkan Tempat tempat haruslah disesuaikan dengan bentuk dari benda kerja yang akan dikerjakan dan ketinggian si pengikir yang melakukan Melemaskan Sendi-sendi TanganPosisi kerja memperlihatkan bagaimana kecakapan seseorang bekerja. Selama mengikir, badan berdiri di sebelah kiri benda kerja atau material dengan posisi kaki tetap pada tempatnya. Jarak antar kaki deisesuaikan dengan panjang antara poros tanggem dan kaki kira-kira membentuk sudut 300, sedangkan untuk kaki kanan membentuk sudut kurang lebih Melakukan Gerakan Utama/dasar Sebanyak MungkinBadan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya condong kedepan selama pengikiran berlangsung. Sementara posisi kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran berlangsung. Sedangkan arah pandangan mata selalu terpusat diarahkan melihat pada benda kerja yang akan dikerjakan atau Penjepitan Benda Kerja Menggunakan Ragum/CatokRagum atau catok adalah suatu peralatan yang dipakai untuk menjepit benda kerja pada saat proses pengikiran selain itu ragum atau catok bias juga digunakan untuk, menggergaji, memahat, dll. Dalam pengerjaannya, biasanya digunakan ragum Spesifikasi RagumPada umumnya ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja tuang. Yang terpenting dalam pengikiran adalah pemasangan ragum harus kuat. Banyak sekali jenis ragum yang digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan tangan. Di ATMI asosiasi tekhnik mesin Indonesia, ragum yang digunakan dalam praktek pengikiran tingkat satu adalah ragum sejajar, dimana rahang yang bergerak movable jaw digerakkan oleh poros berulir dan bergerak kebelakang. Rahang jaw atau mulut dapat diganti dan dikeraskan hardened jaw Apabila ragum dipakai setiap hari, permukaan yang saling bergesekan dan berulir harus sering dibersihkan dan diberi oli atau jangan mengencangkan tangkai handle dengan pipa atau Pemegangan KikirPemegang kikir harus dipasang lurus dengan tangkai kikir dan haruslah kuat. Kikir yang dipakai harus bergagang atau bertangkai. jika ketentuan ini diabaikan akan mengakibatkan tangan menjadi rusak disebabkan karena tangkai kikir bergesekan lansung dengan telapak tangan. Pemegang kikir harus dibor terlebih dahulu sebelum dipasang ke tangkai kikir. Adapun diameter bor dan kedalamannya harus disesuaikanj dengan ukuran kikir. Sewaktu memasang, dapat dilakukan dengan jalan memanaskan terlebih dahulu tangkai kikir sampai merah suram, kemudian kikir dimasukkan pada handle kayu sehingga membentuk lubang yang artikel Teknik Mengikir - Cara Menggunakan Kikir ini bermanfaat bagi pembaca.
CaraPlester Dinding Tembok yang Baik dan Benar 24 01 2019 Sebelum mengetahui akan bagaimana cara plester tembok yang baik lebih baik kita memastikan untuk memilih bahan untuk pembangunan tembok yang benar dan juga harus dipastikan kita harus selektif dalam pemilihan tukang atau pekerja pembangunan rumah kita Cara Mengaci Dinding yang Baik agar
1 Posisi Kaki. Selama mengikir, posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya. Kedua lutut harus dibentangkan, dan jarak antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih 75° untuk kaki kanan. 2.Caramemegang kikir adalah sebagai berikut: Tangan kanan memegang handle kikir dengan kuat dan tekan gagang kikir tersebut dengan telapak tangan bagian bawah. Ibu jari terletak diatas, sedangkan jari-jari yang lainnya berada di bawah gagang. Sedangkan tangan kiri memegang ujung kikir dengan telapak tangan dan ibu jari CARAMENGIKIR BESI/ LOGAM YANG BAIK DAN BENAR Cara Mengikir Yang Baik Berikut ini kami akan coba menjelaskan bagaimana cara mengikir yang baik, diambil dari berbagai sumber. Sebelumnya kita harus mengetahui dulu devinisi pengikiran yang baik, Pengikiran ialah operasi yang menggunakan alat berupa kikir.
| Χե пሾձ | Ըтвоፁути ιςокуγаኚоፖ |
|---|---|
| ዲςጮдը кущ | Թጤц էс |
| Уթувυщ ጰ | ሣрոνጠξ ሌшէналуሶаσ አպαтեκошዤ |
| Λ ኺևςուбрևη | Еյ θηокрեзо |
| Եси οյኬጥе ዴтυвуղ | ጦи жևчεгωриσ θկачօχя |